Corgi Tail Wagging

My Life is Imagination^^

Because, it's a beatiful life~~

Minggu, 12 April 2020


NAMA      : KETUT NITA OKTAVIA WIDIARTI
NIM          : 18010021
KELAS     : 201D MANAJEMEN

ANALYSIS SWOT OF COVID 19
DECODING THE ECONOMICS OF COVID 19


Beberapa bulan terakhir ini dunia sedang dilanda virus yang sering disebut Corona Virus Disease 2019. Bahkan wabah viruscorona telah ditetapkan sebagai pandemiglobal oleh World Health Organization (WHO) beberapa waktu yang lalu. Hal inilah yang kini menjadi pembicaraan dan perbincangan publik yang tejadi diseluruh dunia. Setelah pernyataan yang ditetapkan oleh WHO tersebut tentunya ini menjadi problematika yang harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah dan masyarakat seluruh dunia
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibukota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi korona virus 2019-2020 yang sedang berlangsung.
Pemerintah telah mengimbau untuk melakukan social distancing dan self-isolation demi mengurangi penyebaran virus ini. Namun, hal ini berdampak pada lesunya beberapa sektor bisnis khususnya bisnis yang mengharuskan adanya interaksi langsung antarmanusia seperti ritel, pariwisata, pameran, dll. karena mereka kehilangan pengunjung dan pembeli.
Meski demikian, tidak semua sektor bisnis mengalami masalah yang sama. Misalnya bisnis seperti jasa antar barang dan makanan mengalami peningkatan yang signifikan karena semakin banyak orang yang menerapkan gerakan #dirumahsaja.
Virus Corona (COVID-19) yang tengah menjadi permasalahan kesehatan global untuk saat ini menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap semua sektor kehidupan diseluruh dunia. Mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, sosial, pariwisata dan sebagainya. Hal ini terjadi karna COVID-19 menimbulkan rasa ketakutan akan bahaya dan resikonya yang berdasarkan berita dan fakta yang tersebar saat ini yaitu dapat berujung pada kematian. Akibatnya timbul  rasa kekhwatiran masyarakat untuk menjalankan segala aktifitasnya yang memiliki kemungkinan akan tertular virus COVID-19 ini.
Analisis SWOT sendiri sering digunakan dalam ekonomi bisnis, guna untuk menggambarkan suatu keadaan atau kondisi dalam bisnis yang sedang dihadapi. Analisis ini sangat berperan penting dalam dunia bisnis karena memiliki tujuan guna membuat kerangka atau situasi kondisi yang jelas dengan menggunakan sudut pandang SWOT.
Analisis SWOT merupakan suatu metode yang digunakan dalam perencanaan strategi bisnis, yang mencakup beberapa unsur, “Kekuatan” (Strength), “Kelemahan” (Weaknesses). “Peluang” (Opportunities) serta “Ancaman” (Threats). Analisis yang dilakukan sebenarnya cukup sederhana, namun sangat membantu dalam mengembangkan bisnis yang lebih baik untuk kedepannya.
1.     Strength ( Kekuatan )
Komponen ini adalah suatu karakteristik yang dapat memberikan keuntungan atau kelebihan dibandingkan dengan yang lainnya. Di dalam kondisi yang sedang seperti ini yang menjadi kekuatan untuk di Indonesia adalah :
-         Bumi “sedikit” lebih sehat, yaitu dengan pemberlakuan social distancing masyarakat sudah tidak berpergian sehingga berkurangnya polusi udara dan mengurangi global warming
-         Masyarakat lebih peduli dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.
-         Masyarakat saling membantu dan hubungan antarnegara lebih terjalin dengan baik serta saling tolong menolong.
2.     Weakness (Kelemahan)
Salah satu karakteristik yang dapat menentukan kelemahan yang ada pada perusahaan. Di dalam kondisi sekarang ini, ada beberapa kelemahan yaitu :
-         Proses pembelajaran bagi sektor Pendidikan menjadi kurang efektiv dikarenakan pemerintah memberlakukan sistem dimana sekolah atau perkuliahan diliburkan. Berdampak psikologisnya bagi siswa adalah Siswa yang harus tertunda proses pembelajarannya akibat penutupan sekolah sangat memungkinkan akan mengalami trauma psikologis yang membuat mereka demotivasi dalam belajar.
-         Masyarakat menjadi terkena syndrom “cemas berlebih” terhadap gejala Covid-19.
-         Jasa Penerbangan berdampak merugi di karenakan Penutupan sejumlah kota dan larangan penerbangan di sejumlah negara untuk mencegah penyebaran korona membuat pergerakan penumpang udara mengalami penurunan.
-         Nilai mata uang negara melemah. Kenaikan mata uang USD yang berdampak penuh dengan turunnya nilai mata uang Indonesia (IDR). Serta nilai pasar saham melemah.
-         Anggaran negara yang sudah ditetapkan menjadi dibatalkan dan dialokasikan untuk penanganan penyembuhan Covid-19.

3.     Opportunity (Peluang)
Dengan menggunakan komponen ini,  akan mengetahui peluang-peluang apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk perusahaan agar bisa berkembang nantinya. Dalam keadaan seperti ini, terdapat peluang yang di terima oleh sektor makanan, kesehatan, teknologi informasi serta e-commerce, yaitu :
-         Untuk dunia kesehatan adalah meningkatnya permintaan masyarakat terhadap alat-alat kesehatan seperti masker mulut, alat pelindung diri (APD) untuk para medis serta obat-obatan, vitamin serta handsanitizer. Sehingga perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan menjadi banyak lonjakan permintaan. Menjadi peluang bisnis bagi masyarakat untuk menjual alat-alat kesehatan.
-         Merebaknya pandemi COVID-19 turut berimplikasi terhadap lonjakan permintaan akan bahan kebutuhan pokok. Anjuran pemerintah agar masyarakat melakukan kegiatan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah mendorong masyarakat untuk melakukan pembelian sembako secara masif guna memenuhi persediaan hingga beberapa waktu mendatang. Sehingga perusahaan yang bergerak dibidang usaha makanan menjadi lebih banyak memproduksi untuk para produsen-produsen makanan.
-         Pertumbuhan pemesanan e-commerce yang semakin pesat pun terjadi pada bulan Maret 2020, tepatnya setelah wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar di Indonesia. Yang menyebabkan peluang bisnis bagi perusahaan e-commerce. Peningkatan belanja digital tersebut terjadi karena masyarakat lebih memilih untuk membeli kebutuhannya secara online, hal tersebut sejalan dengan pemberlakuan kebijakan pemerintah yaitu bekerja dari rumah, dan belajar dari rumah.
-         Jasa ekspedisi pengiriman barang antar daerah, baik domestik maupun luar negeri untuk dapat berkontribusi dalam proses pengiriman.  Jasa kurir juga berperan penting dalam menunjang kelancaran bisnis suatu perusahaan yang memerlukan layanan pengiriman secara cepat dan aman.

4.     Threats (Ancaman)
Komponen ini guna untuk mengetahui ancaman-ancaman apa saja yang mungkin akan dihadapi oleh perusahaan. Untuk keadaan yang seperti yang sedang dialami terdapat beberapa ancaman :
-         Masyarakat menjadi lebih konsumtif, yaitu dimana masyarakat banyak yang konsumtif terhadap alat kesehatan dan juga vitamin yang menyebabkan permintaan yang melonjak sehingga stock yang ada tidak dapat mencukupi permintaan yang ada, dan juga menyebabkan bahan baku banyak yang habis.
-         Banyaknya pengurangan karyawan di beberapa perusahaan / PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), sehingga banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya. 
-         Dari sektor kesehatan, banyak tenaga medis yang membantu menyembuhkan pasien yang terpapar virus dikarenakan alat kesehatan yang kurang.

Setelah diketahui apa saja yang menjadi Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Oppoertunity (Peluang) serta Threats (Ancaman) dari pademik yang sedang terjadi, salah satu peluang usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan membuka usaha pembuatan masker kain yang sedang banyak dibutuhkan oleh masyarakat namun jika terlalu banyaknya permintaan masyarakat akan kebutuhan masker, bahan baku masker kain tersebut juga kian menipis sehingga membuat usaha yang sedang berjalan juga terancam berhenti ditengah jalan. Dengan merebaknya covid 19 ini di Indonesia, masyarakat jadi lebih memperhatikan kesehatan serta menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

Sabtu, 04 April 2020

DECODING THE ECONOMICS OF COVID19


Nama : Ketut Nita Oktavia Widiarti
Nim    : 18010021
Kelas : 201D Manajemen



DECODING THE ECONOMICS OF COVID19

Beberapa bulan terakhir ini dunia sedang dilanda virus yang sering disebut Corona Virus Disease 2019. Bahkan wabah viruscorona telah ditetapkan sebagai pandemiglobal oleh World Health Organization (WHO) beberapa waktu yang lalu. Hal inilah yang kini menjadi pembicaraan dan perbincangan publik yang tejadi diseluruh dunia. Setelah pernyataan yang ditetapkan oleh WHO tersebut tentunya ini menjadi problematika yang harus menjadi perhatian serius oleh pemerintah dan masyarakat seluruh dunia
Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibukota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi korona virus 2019-2020 yang sedang berlangsung.
Awal kasus Covid 19 di Indonesia di awal bulan Maret 2020. Tentunya dengan masuknya pertama kali Virus Corona di Indonesia akan memberikan dampak secara tidak langsung untuk negara Indonesia. Salah satu dampak yang paling terasa adalah perekonomian negera Indonesia.
Virus Corona (COVID-19) yang tengah menjadi permasalahan kesehatan global untuk saat ini menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap semua sektor kehidupan diseluruh dunia. Mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, sosial, pariwisata dan sebagainya. Hal ini terjadi karna COVID-19 menimbulkan rasa ketakutan akan bahaya dan resikonya yang berdasarkan berita dan fakta yang tersebar saat ini yaitu dapat berujung pada kematian. Akibatnya timbul  rasa kekhwatiran masyarakat untuk menjalankan segala aktifitasnya yang memiliki kemungkinan akan tertular virus COVID-19 ini.
Pada 4 April 2020, lebih dari 1,03 juta kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari dua ratus negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari 54.100 kematian. Lebih dari 218.000 orang telah pulih. Terdapat dua dampak yang terjadi akibat Covid19, yaitu dampak yang merugikan atau Potential Loser dan dampak yang menguntungkan atau Potential Winners.
Potential Loser adalah dampak yang merugikan, yaitu sebagai berikut :
1.    Tourism & Leisure
Tourism atau pariwisata merupakan sektor ekonomi yang paling sensitif karena di Indonesia beberapa daerah dan pulau menjadi tempat destinasi untuk berlibur. Pariwisata yang pada awalnya kian mengalami pertumbuhan yang begitu pesat saat ini seakan melemah dan mengalami penurunan yang sangat drastis. Penurunan yang terjadi dalam sektor pariwisata untuk saat ini tidak akan bisa ditanggulangi sampaikasus COVID-19 ini menemukan titik terang penyelesaiannya.
Pada situasi dan kondisi saat ini daya tarik wisatawan baik asing maupun lokal sangat menurun akibat kekhawatiran virus coronatersebut. Hal itu sudah terlihat dari banyaknya para wisatawan yang membatalkan agenda wisatanya ke berbagai destinasi.
Jika penyebaran virus corona tidak ditanggulangi secara serius maka ditakutkan dapat menimbulkan dampak yang lebih buruk kedepannya. Maka dariitu diperlukan peran nyata dari pemerintahdan segenap jajarannya untuk secara cepat, tepat dan maksimal mencari dan menemukan solusi dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus penyebaran virus corona ini.

2.    Avition & Maritime
Dunia penerbangan terkena dampak wabah korona Covid-19. Penutupan sejumlah kota dan larangan penerbangan di sejumlah negara untuk mencegah penyebaran korona membuat pergerakan penumpang udara mengalami penurunan.
Kebijakan ini memberi dampak pada industri transportasi udara, yaitu penurunan jumlah penumpang. Semakin bayak pembatasan dan larangan melakukan perjalanan akan membuat potensi kerugian besar pada layanan angkutan udara.

3.    Automotives
Akibat yang ditimbulkan Covid-19 untuk bidang automotif adalah salah satunya berkurangnya pemasok komponen otomotif dan juga mempengaruhi pasokan suku cadang , kini banyak pabrik otomotif yang kehabisan stok komponen untuk merakit mobil.

4.    Construction & Real Estate
Perekonomian global yang mengalami perlambatan dan pandemi Covid-19 akan berdampak pada sektor konstruksi dari sisi keberlangsungan proyek dan material bahan baku. Beberapa dampak yang dirasakan sektor konstruksi dengan adanya pandemi Covid-19 ini, termasuk dengan perlambatan ekonomi dan adanya pergeseran atau relokasi anggaran untuk fokus ke penanganan Covid-19 ini dan beberapa proyek dalam pembangunan suatu perumahan terhambat dengan adanya Covid-19 ini karena kekurangan bahan baku.

5.    Manufacturing (non esential)
Dampak yang dikhawtirkan di bidang Manufaktur adalah impor bahan baku menyusut. enurunan impor bahan baku dan barang modal menandakan kegiatan produksi di dalam negeri tengah lesu. Serta konsumsi masyarakat menyusut, dikarenakan virus Covid-19 masyarakat takut akan keluar rumah sehingga banyak toko-toko tutup.
Sejumlah pedagang di pasar tekstil besar di Indonesia pun menghentikan sementara kegiatan usahanya seiring meluasnya pandemi corona. Selain itu, penutupan juga dikarenakan sepinya pembeli sejak kebijakan pembatasan sosial diberlakukan. konsumsi barang seperti pakaian, transportasi, perlengkapan rumah tangga, dan leisure diperkirakan terkoreksi. Inilah yang akan membuat tekanan bagi industri manufaktur semakinberat.
6.    Financial Services
Dampak yang di terima untuk jasa keuangan di Indonesia adalah kurangnya mobilitas masyarakat berkurang, serta kenaikan mata uang USD yang berdampak penuh dengan turunnya nilai mata uang Indonesia (IDR)
Besarnya sentimen negatif terkait penyebaran virus Corona baik secara global maupun perkembangan di Indonesia mempengaruhi kinerja sektor jasa keuangan domestik, khususnya di pasar keuangan, baik pasar saham maupun SBN. Sejak awal Maret 2020 sampai dengan 24 Maret 2020, investor nonresiden tercatat keluar dari pasar saham dan SBN masing-masing sebesar Rp6,11 triliun dan Rp98,28 triliun (data DJPPR: 23 Maret 2020).
Dengan kondisi tersebut, pasar saham melemah signifikan sebesar 27,79% mtd atau 37,49% ytd menjadi 3.937,6, diikuti dengan pelemahan di pasar SBN dengan yield yang rata-rata naik sebesar 118,8 bps mtd atau 95bps ytd. Pelemahan ini disebabkan pada kekhawatiran investor terhadap virus Corona yang akan berdampak pada kinerja emiten di Indonesia.

7.    Education
Dampak yang paling dikhawatirkan adalah efek jangka panjang. Sebab para siswa dan mahasiswa secara otomatis akan merasakan keterlambatan dalam proses pendidikan yang dijalaninya. Hal ini bisa mengakibatkan pada terhambatnya perkembangan kematangan mereka di masa yang akan datang. kondisi demikian akan mengganggu pencapaian kematangan siswa dalam meraih tujuan belajarnya, baik secara akademis maupun psikologis. Yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah dampak psikologisnya. Siswa yang harus tertunda proses pembelajarannya akibat penutupan sekolah sangat memungkinkan akan mengalami trauma psikologis yang membuat mereka demotivasi dalam belajar.

8.    Oil & Gas
Dampak dari virus corona untuk sektor oil dan gas adalah turunnya harga minyak dunia terjadi karena kelebihan pasokan, permintaan dunia sedang turun karena melambatnya pertumbuhan ekonomi di dunia. Jika terjadi penurunan permintaan, maka jumlah gas di pasar akan lebih banyak dari permintaan. Kondisi ini membuat harga gas di pa‎sar mengalami penurunan yang berujung pada penurunan investasi pada sektor migas. Namun juga untuk dampak dari virus corona untuk oil dan gas juga berdampak positif karena berkurangnya pengeboran minyak bumi.
Potential Winners adalah dampak positive yang diterima ketika dampak Covid-19.
1.        Medical supply & Services
Dampak dari Covid-19 untuk dunia kesehatan adalah meningkatnya permintaan masyarakat terhadap alat-alat kesehatan seperti masker mulut, alat pelindung diri (APD) untuk para medis serta obat-obatan, vitamin serta handsanitizer. Bahkan perusahaan yang memproduksi masker sendiri pun kehabisan bahan baku dikarenakan permintaan dari konsumen yang begitu tinggi dan juga harga yang di pasarkan meningkat lebih tinggi dari harga biasa. Selain alat kesehatan yang dibutuhkan, tenaga medis pun juga sangat dibutuhkan, banyak para dokter-dokter yang sedang koas, dan masyarakat rela menjadi relawan untuk membantu para tenaga medis yang sudah ada.

2.        Food Processing & Retail
Merebaknya pandemi COVID-19 turut berimplikasi terhadap lonjakan permintaan akan bahan kebutuhan pokok. Anjuran pemerintah agar masyarakat melakukan kegiatan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah mendorong masyarakat untuk melakukan pembelian sembako secara masif guna memenuhi persediaan hingga beberapa waktu mendatang.
Fenomena panic buying yang sempat terjadi di beberapa daerah red zonepersebaran Covid-19 berdampak pada keterbatasan akses kelompok rumah tangga kelas menengah ke bawah yang tidak mampu “menyetok” bahan makanan. Untuk meredam shock kenaikan permintaan dan potensi penimbunan kebutuhan pokok, pemerintah dapat mengoptimalkan pengawasan terhadap aturan pembatasan pembelian kebutuhan pokok baik di pasar tradisional maupun pasar ritel modern.

3.    Personal & Healthcare
Terjadinya wabah virus Covid-19 ini membuat semua orang lebih peduli kepada kebersihan dan juga kesehatan mereka masing-masing dan juga tempat-tempat umum serta transportasi umum lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.

4.    ICT ( Information and Communication Technologies)
Dampak yang diterima untuk Sektor Telekomunikasi, ada dua dampak langsung Covid-19 bagi pelaku TIK. Pertama adalah keterlambatan pasokan perangkat jaringan, dan juga dukungan teknis bagi solusi atau use case layanan baru terhambat akibat terbatasnya tenaga ahli dari vendor yang berasal dari negara terdampak Covid-19.
Tingkat persebaran informasi yang cepat menimbulkan kepanikan yang dahsyat di masyarakat. Implikasinya membuat perilaku masyarakat berubah. Kepanikan tersebut salah satunya mengakibatkan ketimpangan dari sisi keseimbangan permintaan dan penawaran.
5.        E-Commerce
Pertumbuhan pemesanan e-commerce yang semakin pesat pun terjadi pada bulan Maret 2020, tepatnya setelah wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar di Indonesia. Virus Corona menyebabkan dampak yang signifikan tehadap perekonomian di negara-negara yang terdampak virus tersebut, termasuk Indonesia.
Peningkatan belanja digital tersebut terjadi karena masyarakat lebih memilih untuk membeli kebutuhannya secara online, hal tersebut sejalan dengan pemberlakuan kebijakan pemerintah yaitu bekerja dari rumah atau work from home (WFH) serta perpanjangan masa belajar di rumah.
Pertumbuhan e-commerce pada kondisi seperti sekarang ini membuka peluang besar bagi jasa ekspedisi pengiriman barang antar daerah, baik domestik maupun luar negeri untuk dapat berkontribusi dalam proses pengiriman.  Jasa kurir juga berperan penting dalam menunjang kelancaran bisnis suatu perusahaan yang memerlukan layanan pengiriman secara cepat dan aman.
Semakin meningkatnya jumlah pemesanan dalam e-commerce, ditunjang oleh layanan yang diberikan jasa kurir juga semakin berkembang, mulai dari sistem tracking, e-wallet, sampai multidrop. Sistem tracking memungkinkan konsumen bisa memantau jasa kurir online yang sedang bertugas mengantarkan barangnya. Sementara e-wallet adalah proses pembayaran yang bisa digunakan oleh konsumen, sehingga tidak perlu kesulitan untuk mentransfer ataupun membayar langsung secara tunai, sedangkan sistem multidrop memungkinkan konsumen mengirimkan barang dari satu asal ke beberapa tujuan dalam satu kali pengiriman. Begitu juga sebaliknya, konsumen dapat mengirimkan barang dari beberapa barang ke satu tujuan.

6.        Agriculture
Dampak yang diterima dari pandemi Covid-19 ini untuk sektor pertanian adalah semakin banyaknya permintaan dari para konsumen untuk kebutuhan pokok seperti beras, gula, buah-buahan dan juga sayur-sayuran yang menyebabkan harga pasar jadi meningkat.
Kemudian rantai pasokan makanan menjadi terhambat, Karena logistik terganggu dan upaya-upaya dilanjutkan untuk memperlambat penyebaran virus, berbagai sektor industri yang terhubung sudah terkena dampak. Seperti halnya gangguan rantai pasokan di peternakan pastinya akan ada masalah dengan pengiriman dan pengambilan produk pertanian, selain itu perlambatan juga dapat berdampak pada pupuk, bahan bakar dan pergerakan input lainnya.
Stimulus pendanaan dalam rangka peningkatan produksi dalam negeri sektor pertanian. Pada kondisi saat ini kebutuhan akan makanan dengan giji dan nutrisi yang baik seperti sayur-sayuran dan buah-buahan mengalami peningkatan permintaan. Selama ini Indonesia impor untuk memenuhi permintaan terhadap komoditi ini.